Pages

RSS

Monday, September 24, 2007

Tips Khusuk Shalat Tarawih

Dapet kiriman mail dari Phie2t...
Kirain bener-bener tips buat khusuk sholat tarawih, ternyata....????
Tapi..tipsnya boleh juga


Inget sendal jepit...? Hmmm? inget waktu kanak-kanak pernah ninggalin sendal jepit di masjid, layaknya cinderella ninggalin sepatu kaca .
Dan karena aku ninggalin sendal jepit itu, semua orang kampung heboh katanya,
dikiranya aku hilang tak berbekas...hehehe, maafkan aku ya.

Monday, September 17, 2007

Bukan Insan Biasa-nya

Ini dialog aku, anna (sahabatku), dan Bu Dokter Saat periksakan diri:

Dokter : ‘Siapa yang sakit?’

Aku : ‘Saya dok’

Dokter : ‘Sakit apa?’

Anna : ‘Dia lagi sakit hati dok’

Dokter : ‘Wuah…klo itu saya nggak bisa Bantu.’

Hehehe…Anna, PUAS??!!


Dokter : ‘Dilihat gejalanya, kamu kena chikungunya.’

Aku : ‘Wuahh..bahaya ya?’

Dokter : ‘Iya, badan kamu panas nggak?’

Aku : ‘Ahh..nggak ach biasa aja’


Dokter pegang-pegang tangan dan kening aku.

Dokter : ‘Panas gini koq nggak ngerasa, neng..neng!’

(Dokter itu juga pegang tangannya anna, yang ternyata panas juga)

‘Loh? Ini yang sakit siapa?’ katanya lagi.


Mungkin bingung, dokternya pegang keningnya sendiri juga, hehehe…aku dan ana Cuma liat2an dan tertawa. Eh…dia tertawa juga. Kocak juga tuh dokter.


Dokter : ‘Bintik merahnya gatal?’

Aku : ‘nggak, emang harusnya gatal ya?’

Dokter : ‘Loh? Aneh kamu ini, kamu yang sakit malah Tanya?’

Anna : ‘Teman saya ini emang orang aneh dok, jadi gejala sakitnya juga aneh.’

Hehehe…kami tertawa lagi.


Dokter : ‘Tenggorokannya sakit khan?’

Aku : ‘Nggak juga.’

Dokter : ‘Yang bener! Ayo buka mulutnya.’

Dilihat dokter, dokternya geleng-geleng “ck…ck…ck..! neng, si eneng!”

Aku : ‘kenapa dok?’


Anna : ‘Koq tau dia dipanggilnya neng, dok?’

Dokter : ‘Ya tau, kamu punya Kaos kaki ajaib kali ya? Termasuk hebat nih orang. Tenggorokannya udah merah gini masih nggak ngerasain apa-apa! Jadi yang kamu rasakan sakit ini apa, hm!’

Huehehe…tertawa lagi!


Aku : ‘Nggak tau dok, kaki saya Cuma ngilu-ngilu aja.’

Si Dokter geleng-geleng.

Aku : ‘Saya kirain sakitnya karena lagi banyak kegiatan aja dok, jadinya pegel-pegel.’


Dokter : ‘Hmm…Puasa juga?’

Aku : ‘InsyaAllah.’

Dokter : (Geleng-geleng lagi), ‘masih kuat!!? Biasanya tuh kalo orang yang kena penyakit ini udah lemes…bawaannya loyo, nah yang ini!!! Masih bisa ha-ha-hi-hi, puasa juga lagi! (Huehehe…Kami tertawa lagi). Terus, kesini naik apa?’

Aku : ‘Naik motor’

Anna : ‘Dia yang bawa lagi dok! Aneh khan?’

Dokter : ‘Ya ampun, beneran nih si eneng! OK, Dibuatin obatnya deh. Kamu banyak istirahat aja. Apa rahasianya bisa seperti ini neng? Mmm…Siapa namanya?’

Aku : (Cuma senyum) ‘Nia, tapi beneran saya biasa dipanggil neng dok!’


Dokter : ‘Hmmm, Satu lagi…jerawatnya tuh!’

(Wuahhh…emangnya masih keliatan ya?)

Anna : ‘Nah itu dok, udah disuruh diungkapkan, dianya nggak mau…jadi mendem di jerawat.’

Dokter : ‘YA...diungkapkan aja atuh neng!’ (senyam-senyum)

Aku : ‘Apa sehhh, aku nggak ngerti dech…hehehe.’


(masih panjang ah dialognya, yang pasti saat itu si dokter jadi tertawa terus dengan pasien yang dihadapinya, emangnya lucu ya? hehehe)

Subhanallah…mungkin sudah menjadi niatan, semenjak dulu pernah terbaring di RS, semua orang terus menatapku dengan airmata, semua yang merasa iba, justru aku nggak sanggup melihat mereka seperti itu. Aku nggak ingin menampakkan lagi sakit didepan yang lain. Dan Alhamdulillah mungkin saat ini Allah memberi kekuatan itu. Aku hanya ingin setiap orang yang berada didekatku, tersenyum dan tetap tertawa bahagia. Karena satu yang tak bisa kubagi dengan yang lain, adalah kesedihan dan kesusahan itu sendiri…

Jika ku ingin berwasiat pada kalian, mungkin wasiatku Cuma satu. Tersenyumlah selalu, bahagiakan orang-orang terdekatmu. Pun jika saatnya mereka harus menangis, itu karena kita meninggalkan mereka dengan senyum, saat kita menghadap Yang Kuasa.

Doakan kesembuhanku ya…pasti pada kangen khan…huehehe.

Thursday, September 13, 2007

Tampek

My dearest diary...

Sejauh ini panas dibadan yang mendera rasanya koq nggak aku rasakan, Cuma ketika aku menunduk aku baru ngerasa koq ada hawa panas lewat? Orang yang aneh ya???…padahal itu panas dari diriku sendiri.

Sampai kusadar, mulai muncul merah-merah ditangan…oh tidak! Ke semua tubuh!!!

Aku pasti mengira ini tampek. Tapi aku nggak ngerasain apa-apa, pusing juga nggak, dingin juga nggak, pegel2…aku rasakan mungkin karena kemarin2 aku harus Bantu abi berbisnis, abi sedang sakit, jadi aku yang harus tangani bisnisnya. Selain itu, sekarang tiap hari harus bolak-balik jemput abi, melewati rintangan jalan yang penuh asap dan macet. Makanya kukira pegal badan ku karena itu…

Ternyata…aku harus beristirahat…lewat tampek ini.

Tapi…seingatku tampek itu kan menyerang usia anak-anak ya? Koq aku bisa kena?

“Iya…emangnya ente nggak sadar kalo masih kayak anak-anak :P?” kata orang aneh itu (sahabatku). “huehehe..lucu? anak-anak? Nggak nyadar apa, kalo bentar lagi bunga ini akan dipetik? Hehe…(feeling doank )”

--dimensi waktu terus berjalan, ada ketentuan Allah dibalik semua, pun sakit akan jadi terasa nikmat, jika kita benar-benar mengetahui ini hadiah dari-Nya, sabar n syukur, dua kesatuan yang mengikuti ritme perjalanan ini, smoga aku bisa bersabar dan bersyukur lewat sakitku ini --

Tuesday, September 11, 2007

SMS RAMADHAN

Ditulis…biar gak ilang, jadi arsip buat memacu diri.

Selain itu…memori HP juga udah penuh


Dari umaya (psikolognya Bintang Pelajar, temen yg suka bikin tertawa):

Only want to say,

afwan atas segala salah dan dosa baik sengaja atau tidak

Semoga qta bisa jadikan ramadhan sebagai kampus untuk perbaikan diri


Ini dari ka Bams:

Jika hati sejernih air jangan biarkan ia keruh,

Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung

Jika hati seindah bulan hiasilah ia dengan iman

Izinkan kedua tangan bersimpuh maaf

Untuk lisan yang tak terjaga,

Janji yang terabaikan,

Hati yang berprasangka,

Sikap dan tingkah yang tak berkenan

Mohon maaf lahir dan batin.

Selamat menunaikan ibadah puasa.


Dari Phie2t (teman perjuangan di kampus) :

Terkadang mulut tak mampu bicara santun

Hati tak mampu menilai dengan jernih,

Mata tak mampu memandang dengan ramah

Dengan datangnya Syahrul Mubarak ini

Izinkan diri memohon maaf atas segala kekhilafan yang pernah terjadi


Dari Nisa (rekan LP2I, yang punya ruang jiwa sama denganku ) :

Assalamu’alaikum.

Ukhty bagaimana kabarnya? :’D

InsyaAllah ramadhan yang mulia akan datang

InsyaAllah kita menjumpainya

Smoga ramadhan ini adalah ramadhan terbaik dalam hidup kita


Dari Arifi (teman maya, ini juga temen kuliahnya dosen aku)

Inilah saatnya padamkan teriknya nafsu amarah

Jinakkan hewan dalam diri

Hembuskan nafas kerinduan sembah sujud lewati malam

Hingga fajar menjemput dan kembali fitri

Jalani lembaran baru kehidupan

Mari sambut malam2 bertabur seribu bulan

Dengan hati yang ikhlas dan fitri

Mohon maaf lahir batin

Selamat meningkatkan ibadah di bulan ramadhan

Tuk menggapai cinta Ilahi


Dari astie (temen kul yang paling rajin, juga paling galak )

Berhubung mo puasa astie mo ngucapin

“Pohon papaya punya si entin, mohon maaf ya lahir dan batin.”


Dari Elsya (rekan MTC Muslimah Tahajud Club, aku jadi jarkomannya, tiap hari bangunin, tapi lom sempet kenalan??…duuhhh, maaf ya ) kalau dari bahasanya ini, beliau dari pulau sebrang dech :

Sungguh cantik kain pelekat

Dipakai orang pergi ke pekan

Ramahan semakin dekat

Silap n salah mohon dimaafkan.

Berharap padi dalam lesung yang ada rumpun jerami

Harapan hati bertatap langsung

Bisanya Cuma sms


Dari Mba MTC juga yang bangunin aku, maaf beneran lupa namanya :

Countng down 2

‘BLESSED MONTH, RAMADHAN’

Selamat menjalani kepompong ramadhan, untuk menjadi kupu-kupu FITRI.

Barakalah fiikum. Setulus hati memohon maaf atas segala khilaf, lahir dan batin.


Dari Debie (kawan satu lingkaran taman syurga)

Allah menjadikan bulan ramadhan sebagai arena perlombaan melakukan ketaatan bagi makhluk-Nya. Ada yang berlomba hingga menang, ada pula yang tertinggal lalu kecewa, tapi yang mengherankan adalah pemain yang tertawa-tawa disaat yang lain berpacu meraih kemenangan.

Yang manakah kita?

Semoga qta semua menjai pemenang. Amin

Mohon maaf lahir an batin. Selamat menjalankan ibadah bulan Ramadhan.


Dari Lia (kawan satu lingkaran taman syurga)

Harta paling berharga adalah sabar, teman paling setia adalah amal, ibadah paling indah adalah ikhlas, jati diri yang paling tinggi adalah iman, pekerjaan paling berat adalah memaafkan. Kami menghaturkan selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan batin.


Nah…ini nggak nyangka. Dari Pak KARIM, atasan, dan atasannya lagi, guru pemantau Math SMP di Bintang Pelajar, awalnya aku kira orangnya galak ya? Eh…pas ketemu…dan bertemu juga dengan guru2 math SMP lainnya, nggak jauuh beda denganku. Hehe..Jayus katanya…Ini sms-nya:

Sambut ramadhan yang suci dengan penuh rasa iman dan kesungguhan hati.

Semoga kita dapat meraih ketaqwaan. Mohon maaf lahir dan batin

*abdul karim+Laela sari*

Muallaf

Awalnya, aku ingin menulis ini karena setiap kali menyaksikan ucapan SYAHADAT dari seseorang yang baru masuk islam, hatiku selalu bergetar, kumandang takbir seolah memecah langit-langit masjid Al-azhar saat itu. Ya…kesaksian itu selalu kulihat di masjid ini, bersama Aa Gym dan jamaah lainnya.

Disaat itulah…tetesan air mata ini mengalir. Betapa aku, harus bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sudah paham dalam islam. Dibandingkan dengan mereka, jalan yang kulalui teramat mulus, maluuuuu…berteriak di hati. Mereka yang dengan susah payah menemukan kebenaran. Dan mungkin setelah menemukan kebenaran itu banyak pula rintangan dan coban yang akan mereka lalui. Sementara kita yang sudah lama islam, apakah kualitas keislaman kita terus menambah, atau hanya sekedar legalitas di sebuah kartu kalau kita islam. Inilah..moment yang harus menjadikan diri kita sadar…moment yang kiranya mampu mencharge keimanan kita kepada Allah. Semoga semua yang kurasa, dirasakan pula oleh seluruh jamaah saat itu…


Kutulis saat rumahku dikunjungi muallaf.

Mr. mahmud, aku memanggilnya begitu sejak kecil, beliau rekannya abi.

Mungkin kini sebagian orang mengenalnya dengan nama Lau Peng Kun, atau Ustadz Mahmud Yunus, Sebagai Ketua Muslim Tionghoa Indonesia.

Yang membuatku salut…saat beliau cerita tentang kebersamannya bersama orang2 yang berjuang mencari kebenaran.

Akuuu…malu belum bisa banyak berbuat untuk islam.

Saturday, September 01, 2007

Bubuk cinta bertebar lagi

Rasa itu datang lagi, mmm…datangnya seperti pengobat rindu dihati. Datangnya mungkin bersamaan diiringi para malaikat yang menebarkan bubuk-bubuk cinta kepada insan bernama manusia. Lebih tepatnya ramuannya tersentuh khusus untuk insan-insan yang beriman.


Yups awalnya tak kumengerti apa yang kurasa. Mungkinkah ini CINTA?

Oo…aku tahu ini bukan rasa cinta yang menyebabkanku sakit perut (huehehe...kecintaanku pada seseorang selalu meningkatkan adrenalinku bekerja yang menimbulkan rasaaa…sakit perut! :D ) Justru rasa cintanya memberi kedamaian, ketenangan, kebahagiaan yang sangat menggelora. Seperti es cream itu...sejuk memberikan terapi ketenangan dan desirannya yang mengalir syahdu lewat celah-celah aliran darahku.


Sejak dulu rasa ini muncul, namun tak kusadari itu gelora rasa cinta sesungguhnya. Kukira hanya cinta biasa, namun gejolaknya selalu kurasa dan hanya kuungkapkan dalam sebuah buku harian. Kalau diurai2 siapa sih orang yang menimbulkan rasa cinta itu?...but nothing!


Melalui goresan lembaran2 masa lalu, baru kusadari rasa ini selalu muncul saat bulan suci ramadhan, inilah kado cinta dari ‘Yang Punya Cinta’. Sungguh...aku sangat bahagia, bulan suci yang selalu menghadirkan rasa cinta...

Ya Rabbi...izinkan hamba merasakan kado istimewamu tahun ini, hantarkan hamba agar bisa meraih segala keutamaannya, bersama uluran tangan cinta dan kasih-Mu...


Ditulis menjelang Ramadhan 2006

Sengaja ku posting lagi...lagi binun nyusun kata2 lain :D

--Doaku, semoga jika saatnya tiba...aku bisa merasakan cinta lain yang rasanya juga seperti itu, cinta dari Allah untuk seseorang yang juga cinta Allah, Amin--

“MOHON MAAF LAHIR BATIN”