Pages

RSS

Tuesday, January 23, 2007

1 tahun sudah

Berawal dari niat. Ingin berbagi, ingin coba berjiwa sosial (seperti bunda Aisyah, juga seperti almh bunda), ingin turut berperan mewujudkan Gen’U’ -generasi Ulil Albab-, ingin belajar berbisnis, belajar memanage, belajar mandiri juga, dan banyak ingin lain yang terpendam didalamnya. Tak terasa satu tahun sudah SMART CLUB berjalan menapaki dunia pembelajaran.

Seiring dalam perjalanannya yang berliku. Banyak target yang belum tercapai di tahun lalu. Yang pasti usia satu tahun ini masih mencoba terus bertahan, masih terlalu dini untuk bermimpi, dan masih harus terus merasakan asam manisnya perjuangan.

Program tahun ini membuat taman bacaan. Sebenernya ingin terlaksananya tahun lalu, tapi banyak penghalang rupanya. Untuk itu…kepada para readers…yang juga cinta buku, cinta anak2, nih saatnya menjadi amal kebaikan, buat
yang mau Bantu nyumbang2 buku, buku apa aja, buku yang bermakna, buku pelajaran, buku cerita anak, buku resep, de el el…buku diary jangan yah! or majalah juga boleh. Diterima banget bantuannya. Di doakan deh supaya sholeh/ah pasangan dan keturunannya, mudah rezekinya, barokah hidupnya…amin. Semoga jadi amal kebaikan yang bernilai disisi Allah.

Terus juga nih…yang ngerasa temennya insan, yang udah minjem buku, ato yang nggak sengaja kebawa, ato yang nggak sengaja insan tinggalin, ato juga yang ngerasa pura2 lupa pernah minjem buku (hayoo ngaku!) please…klo udah dibaca dibalikin yah.
Insan say : “Balikin…oh..oh balikin!!!”


nia.smart@gmail.com

Saat Mega Survey

Berawal dari tugas dakwah yang menghantarkan kami berempat singgah di masjid yang terlihat sederhana dibanding bangunan-bangunan disekitarnya. Saya lupa nama masjidnya, tapi yang pasti di masjid itu, saya bertemu dengan orang2 yang bisa saya ambil pelajaran darinya. Selepas shalat zuhur, saya melihat pemandangan yang jarang terlihat di masjid tempat saya tinggal. Beberapa bapak, yang bisa dibilang berusia cukup matang, duduk di pelataran masjid bersama-sama sambil membicarakan sesuatu hal. Salah seorang darinya memanaskan air dan menyeduhkan kopi buat menemani obrolan mereka. Terlihat santai dan sangat akrab.

Melihat kami yang berada disamping mereka, salah satu bapak menegur kami. Obrolan antara kami dan mereka pun dimulai. Kebetulan salah satu diantara mereka ada Ketua RT yang rencananya mau kita kunjungi…alhamdulillah ketemu disitu, nggak usah pusing cari-cari rumahnya, jadi langsung mengutarakan maksud (interview untuk Mega Survey).
Satu bapak yang kami interview, yang jawab rame-rame…seru juga melihat mereka yang antusias dan peduli banget dengan perkembangan zaman. Kalau dari bahasa yang mereka gunakan, memang terlihat cerdas, sepertinya kami benar-benar berhadapan dengan orang2 berilmu dan berpengalaman. Bener saja, ada yang pensiunan dari kepolisian, dan entah yang lainnya…(yang itu-tu katanya kenal banget ama pak Adang Daradjatun..hm?)

Selesai interview, salah seorang bapak bertanya masalah poligami, (duuhhh…salam pak dari lagunya UNGU…Aaaku takut, kalau aku dimadu, hehe). Terus terang suasana obrolan kami jadi semakin menarik. Seperti ada dua kubu, kami para Lajangers, dan mereka bapak2 tua yang sudah merasakan asam manis dalam urusan keluarga. Kalau saja ada wartawan yang meliput, kayaknya bisa jadi berita menarik nich! (huehehe..).
Nggak bisa dijabarin dech perbincangan kita waktu itu, yang pasti banyak nasehat dan petuah yang bisa kita ambil dari kata-kata mereka.

Usai dialog, kami pamit…terdengar samar2 seorang bapak yang mengeluh dagunya mulai terasa getar-getir yang katanya tanda-tanda mau struk…hihi, banyakin sholat ya pak. Obrolan mereka jadi ke masalah penyakit. Mmm mungkin memang masanya kali yach. Kita2 neh yang para lajangers kalau kumpul bahasannya nggak jauh2 pasti itu-tu (you know lah…). Klo lagi gabung sama ummahat, bahasannya nggak jauh dari soal anak. Klo udah tua bahasannya penyakit gitu yah...Hmm fitrah?

Satu yang terbayang dibenak saya…mmm, sahabat-sahabat terdekat. Kita selalu sama-sama dari kecil, hingga sekarang disatukan lagi dalam nuansa iman. Akankah kita tetap bersama dan bisa seperti bapak-bapak itu dihari tua? Dalam sujudku selalu ada doa, moga kita selalu bersahabat sampai akhir kelak. Amin…

Tuesday, January 16, 2007

Saat bertemu dan belajar

Tidak ada yang berjalan sendiri di dunia ini. Pertemuan ku dengan mu, atau mu dengan nya, ada suatu ketentuan takdir didalamnya. Entah itu disengaja ataupun tidak. Dari yang secara kebetulan, dari salah orang, salah sambung atau dari hal-hal yang tidak kita kira sekalipun.

Bagiku tidak ada pertemuan yang sia-sia, ada rahasia Allah yang tersirat didalamnya.
Ada sesuatu yang berguna bagi kita…karena itu dari setiap orang yang kutemui, dari setiap orang yang kukenal, dari yang nyata, sampai yang maya semua adalah guru bagiku. Dari semuanya, aku belajar banyak…yups, rasanya tak salah jika prinsipku saat ini adalah belajar…belajar…dan belajar. Belajar dari setiap gerak, dari pengalaman, dan belajar dimanapun kaki ini berpijak, belajar dalam mengarungi sebuah pengembaraan panjang kehidupan. Karena hidup berawal dari proses belajar, maka tak salah jika kumaknai bahwa hidup itu adalah proses pembelajaran menuju ridho-Nya.

Pengalamanku yang lalu, teramat banyak yang bisa kuambil. Tidak disangka kalau dari perkenalan yang berawal dari salah faham itu, bisa membawaku dalam sebuah kata…LEGA…meski dalam hati ingin berkata… ‘kenapa tak jujur padaku?’
Mungkin memang kejujuran masih sulit diterapkan dalam interaksi kita saat itu…kurasakan namun tak kuungkapkan. Aku tahu tidak jujurmu mungkin baik bagiku…Maaf jika ada pengakuan dariku yang tidak enak. Kalau saja ada kejujuran darimu sejak awal, kataku itu tidak akan keluar ukh, mungkin pengakuanku baik untukmu, tapi kurasa akan sakit atau mungkin…membuatmu juga berkata LEGA, entahlah…maafkan aku…kalau saja kau bilang ‘itu aku…’ kataku itu tak akan keluar.

--Untukmu saudariku yang entah dimana, yang tak kutahu wujudnya, aku belajar banyak dari perkenalan ini. Semoga anti juga bisa mengambil pelajaran ini--

Sunday, January 14, 2007

Binun...

Kondisinya....


Seperti


nEnG sARah


dAn


pAK HaJi



(ada Kipli ama Saprol Gak ya??)

Tuesday, January 09, 2007

Sama Seperti Air

Tiga buah gelas diisi air putih…Gelas pertama diberi tulisan yang berisi pujian, kata2 indah, penyemangat, dlsb. Gelas kedua tulisan berisi cacian, makian, hinaan etc..yang nggak ngenakin dech. Dan gelas ketiga nggak dikasih tulisan apa2.

Setelah satu minggu…gelas itu dibuka.

Akhirnya, eng…ing…eng!!!

Gelas pertama, harum, wangi…

Gelas kedua, baunya busuk, nggak enak gitu deh

DAN TERNYATA…gelas ketiga, baunya lebih busuk dari gelas kedua.

Penelitian dari Jepang itu…mengibaratkan insan aja yach!

Setiap Insan pasti seneng klo dikasih pujian, sebel klo dicaci hina…tapi akan jadi nge-BT-in banget klo di-diamkan saja.

Lagunya Melly : -- bukan sih!, aq ngarang ajah, special 4 my prend yg lagi BT--

Ku tegur dirimu….kamu DIAM

Ku kasih senyuman…kamu DIAM

Ku telfon dirimu…kamu DIAM

Hey sobat…aku ngerasain koq apa yang kmu rasa, dulu aku juga pernah di cecer gitu, didiamkan juga…tapi sekarang kmu udah lega khan? Ngeliat bintang di malam itu, bersamaku (syaaaahhhh).

-Di malam penuh bintang…untukmu-

1 tamparan untuk 3 pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air
Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama,
kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakahyang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapadimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buatsyaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya. Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

--kiriman email dari seorang teman, bermakna...jadinya qu posting--

Wednesday, January 03, 2007

Teh Ninih bukan???

Di bis menuju perjalanan pulang, dalam letih dan lelah disapa angin sore yang ngedukung banget buat melepas penat...inginnya mata ini terpejam saja.

Tiba-tiba seorang anak berseragam SMA duduk disampingku. Matanya agak kaget melihat diriku...menatap melongo, celingak-celinguk melihat makhluk disampingnya, aku coba tersenyum. Dia membalasnya...

Rupanya masih belum puas juga dengan penasarannya, sorot matanya terus saja melihatku. Aneh juga ni orang...

Beribu tanya dalam benakku,

‘Ini orang kenapa ya? Ada yang salahkah dengan diriku? Apa mungkin dia kenal ama aku?’

Dia masih penasaran rupanya...lalu menyapa dalam tatapan bingungnya

“Maaf...kakak ini teh Ninih ya?”

Hhh? Selintas pertanyaan itu hampir membuatku tertawa...

“Iya kan? Ini teh Ninih istrinya Aa?”

Aku Cuma menggeleng sambil mengernyitkan alis mataku...lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela. Aduuhh, please deh! Jangan bercanda, jangan bikin orang GR gitu!, aku yang seperti ini dibilang teh Ninih...?

Bis pun berjalan melaju. Denger pertanyan anak SMA tadi rasanya kantuk dimata hilang begitu saja. Kucoba mengambil buku dan membacanya dengan khusyuk. Masih dalam penasarannya, dia terus saja melihatku. Risih juga diliatin seperti itu.

Dia mulai bertanya lagi..

“Teh Ninih bukan sih? Ini teh Ninih kan!!!”

“Bukan dek...salah orang kali!”jawabku

Ini orang ngetes apa ngeledek sih...kalau dilihat-lihat emang nanyanya serius, nggak ada tampang bercanda atau Cuma iseng-iseng gitu. Hmm...Orang yang aneh!

Aku coba tetep fokus dengan bacaanku. Kuangkat buku itu hampir menutupi wajahku dari orang aneh tadi.

Tiba-tiba...anak SMA itu menarik bukuku, dan menengok penasaran melihat wajahku. Ya Ampyunnn ni anak nekad banget sih!

“Bener teh Ninih bukan sih?” Pertanyaannya masih sama.

“Iiiiccchhh...bukaaan!!! Aku bukan teh ninih!”

Kuangkat buku itu lagi...masih coba tersenyum meskipun risih, dan berusaha ‘nggak peduli dengannya.

“Yang bener?”

“Hhhhh?!! Terus...kalau misalkan iya kenapa Seh’?”

“Aneh?”

“Kenapa emangnya?” tanyaku

Anak itu melihat wajahku dengan serius...

“Koq...nggak mirip yah!” dia melongo..

???????

-terinspirasi dari seyum nida-