Pages

RSS

Thursday, November 08, 2007

Kasih Ibu “Elang”

Deras air kian membesar…

Raja gelegar mengguncang hati manusia saat itu

DuarrrR!!!

Tiupan angin semakin kencang.

Pun hujan…hujan…hujan datang…

Kemudian…

Seorang ibu datang tergopoh-gopoh.

Memegang erat sebuah payung tanpa alas dikakinya

Pakaiannya sedikit basah terkena basahan hujan saat itu.

“elang…elang…” Suara itu mengagetkanku.

Aku keluar rumah.

“elang ada neng?” tanyanya panik.

“oh…ada Bu, lagi belajar sama kak Riza”

Kasihan agaknya Ibu itu terlihat cemas sekali, aku segera memanggil Elang dari ruang belajar untuk menemui ibunya.

“Elang baik-baik aja kan? Nggak kenapa-kenapa kan?” ucapnya risau saat bertemu Elang.

“nggak papa”. Jawab elang lugu. Ia masih SD.

Rupanya ibu itu khawatir, di wilayah rumahnya, hujan angin itu menyebabkan banyak atap rumah warga patah, panik!!!

Di hati seorang ibu, yang terpikir langsung adalah keselamatan anaknya.

Tanpa pikir panjang lagi, yang dilakukannya saat itu langsung keluar rumah untuk mengetahui keselamatan putranya yang saat itu sedang les belajar. Ibu itu mungkin nggak memperdulikan atap rumah atau rusaknya sebagian rumah yang dialaminya.

Melihat kejadian itu, hatiku benar-benar tersentuh.

Betapa besar kasih sayang ibu, sungguh betapa besar perjuangannya.

***

Hatiku jadi larut…Teringat kisah air mata,

Seusia Elang lah…disaat aku benar-benar dekat sama ibu, disaat curahan perhatian yang teramat besar mengalir dalam kasihnya. Allah menguji iman kami. Menguji kesabaran kami.

Disela-sela masa bahagia itu, Allah mentakdirkan agar aku bisa mandiri.

Allah memanggil ibu dari kami…

Kesedihanku semakin larut Ry!

Karena sebuah bentuk penyesalan yang mendalam.

Di akhir hayatnya, diakhir hidupnya. Aku tidak berada disampingnya Menemaninya, atau membantu menuntun melafazkan asma Allah dihari akhirnya…akuuuu tidak disana!!!

Saat tengah malam itu, aku kecil sedang dititipkan di saudara.

Hanya ikatan batin ibu dan anak yang terasa kuat saat itu. Aku tersentak bangun dari tidur yang hampa. Entah karena apa. Dalam gelap aku berteriak…SESAAK!

Ini yang masih membekas. Kini…selalu sesak yang kurasa dalam gelap.

Esok harinya…semua menangis pilu. Yang kutemui saat itu, hanya tubuh ibu yang terbujur kaku dikelilingi kerabat. Hanya pilu tangis air mata yang menghiasi wajahku hari itu.

Tak sanggup kutemui semua orang yang berkunjung, saat pun mereka menyampaikan pesan terakhir yang ibu berikan untuk semua kerabatnya:

“Jaga nia…rawat nia, nia anak baik”

tangisku semakin menjadi…betapa kasihnya benar-benar tulus, karena yang kuingat hanya kenakalan yang kuberikan, manja, usil, bahkan belum ada balasan kebaikan yang kuberikan untuknya, tapi beliau masih menyebutku anak baik? Betapa tak pantas kata itu untuk anak seperti aku…ibu, maafin aku…

Ry…Aku nggak sanggup menulisnya, terlalu banyak air mata yang keluar dibanding kata-kata disini…

Hanya doa yang kini selalu bisa kupanjatkan, semoga kebaikan yang kulakukan, menjadi nilai pahala yang mengalir buat ibu…

Mengikutimu, menjadi wanita paling derma yang pernah kutemui, aku belum bisa berbuat banyak untuk meneruskan kasihmu pada orang-orang itu. Sungguh…kebaikan ibu pada mereka, memberikan kasih tulus dari mereka untuk aku. Terima kasih ibu…

Akan kucoba teruskan kasih tulusmu itu pada yang lain…

***

Sebait kata dari saudaraku di Jatim, yang hampir setahun ini masih tersimpan dalam memori HPku:

Betapa banyak dia harus bersedih, agar kita senang.

Betapa banyak dia harus menangis, agar kita bisa tertawa.

Betapa banyak malam yang dilewatinya tanpa memejamkan mata,

agar kita bisa terlelap

Kesedihanmu adalah kesedihannya,

Bahagiamu adalah bahagianya

Dan itu yang selalu dia impikan

Insan yang selalu memberi kasih sayang tanpa pernah mengharap balasan

Pernahkah kau temukan ada orang yang menyayangimu lebih dari seisi dunia? bahkan dari dirinya sendiri? Yah…dialah IBU KITA!


Koq aku jadi larut ya? Fitrahkan kalau aku juga menangis…

Sunday, November 04, 2007

Ikan bawal di bulan Syawal

Eh ujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aja
Bulan syawal dikawinin

Begitu bunyi sebagian liriknya lagu Bang Benyamin.
Neng bingung, bertanya-tanya…
Kenapa ya? Bulan syawal itu identik dengan nikah.
Hampir disetiap jalan dan setiap gank yang kulewati penuh dengan janur kuning.
Terus juga nih, tanggal 4 Ahad ini banyak banget yang nikah…
Yang kukenal ada 4 orang yang akadnya hari itu, wuahhh…so pasti seharian dijadwal buat kondangan doang, udah gitu harus siapin perut buat menampung makanan, hehe. Apalagi biasanya ada es creamnya :P
Sssttt…nyiapin duit juga. :D

Oia…ry,
Subhanallah…bener istilah dunia tak selebar daun kelor.
Waktu aku jadi panitia walimahnya temen, nggak nyangka pengantin prianya itu adalah temen kantornya sahabat aku. Yee…itu mah si ‘anu’…katanya.
Terus juga ada undangan walimah di milis MTC (muslimah Tahajud Call). Disitu jelas alamatnya masih satu kecamatan sama aku. Terus tanya karena penasaran, ngobrol-ngobrol, eh ternyata beliau temen ‘ngaji’nya sahabat aku juga.
Ya ampyun…secara, aku udah knal lama ama mba ini lewat YM, ternyata sebenernya kita udah lama pernah ngeliat wajah masing-masing di dpc.
Subhanallah…

Balik lagi…masih dengan Tanya yang sama, kenapa sih Bulan Syawal identik dengan pernikahan. Ada yang Tau? Jawab ya…

PLAYBOY

Hasil blogwalking minggu lalu, beberapa blog lagi ngebahas masalah si “playboy” atau “lelaki buaya darat”. Terlihat topic ini cukup menarik urat para penulis dalam meluapkan kata-katanya itu. Ya…secara gitu loh, yang nulis itu semuanya cewek. Karena memang cewek yang jadi sasaran korban kegombalan dan buaian lelaki hidung belang itu. Ya iyealah…masa cowok!
Pernah dulu saat SMP, aku pernah berdiskusi dengan seorang teman laki-laki. Dia masuk kategori yang aku bilang PLAYBOY. Dia pun mengakui kalau dia itu playboy, tapi punya kisah katanya.
“awalnya gue nggak playboy neng, Cuma gara-gara satu cewek itu, SUER!!! Baru pertama gue jatuh cinta, terus ditolak mentah-mentah ama tuh cewek. Ya…nggak tau kenapa pelampiasannnya jadi gini. Asik ngejalaninnya, seru dan menantang”.
ASIK? SERU? Ya rabb…kuberdoa semoga suatu saat kamu sadar…

Tapi aneh, hal unik dari dirinya yang kupahami. Dia ngajarin aku untuk nggak pacaran. Aku sudah dianggapnya sebagai kakak, dia nggak ingin kakaknya jadi korban plaboy, katanya.
Yang jelas cewek-cewek yang jadi korban, nggak jauh tipe lah sama dia. Artinya dia nggak akan mempermainkan wanita yang menjaga diri dan wanita baik-baik. Dia melakukannya juga sama cewek2 genit dan banyak tingkah katanya…
Suatu saat, dia bilang…biar gimana pun, dalam memilih kriteria istri, pastinya gue akan memilih wanita yang baik-baik.
Enak Azzzaaa!!!
Pernyataan yang nggak fair buat cewek baik-baik. Emangnya kita juga mau sama mantan cowok playboy gitu. Tentunya dalam memilih kita pilih yang baik-baik donks. Dia Cuma cengar-cengir.

Kembali ke topik…
Buat para ikhwan, aku panggil ikhwan karena dia laki-laki, klo cewek dipanggil akhwat, hehe…ya iyalah, secara gitu loh!
Maksudku, yang ditulis sama temenku itu, justru tertuju buat pria-pria yang tertarbiyah! Waks…koq tega ya?
Itu ikhwan apa bakwan!!!
Ya…banyak sih kasus yang kudengar, tapi kalau kupikir, semua kembali ke diri masing-masing. Interaksi ikhwan akhwat yang semakin bebas kadang jadi bikin lupa diri. Kalau ngeliat gelagat ikhwan yang seperti itu, sudah seharusnya si akhwat jangan terbawa. Kadang malah ngikutin sich! Apalagi ngebahas masalah sensistif, seperti walimah.
Atau pertanyaan2 ikhwan yang sifatnya ngasih perhatian.
Si akhwat biasanya GR dan merasa besar hati…wuahhh si doi perhatian juga…
Padahal dia nggak tau…si ikhwan dalam masa penjajakan, milih-milih dari berbagai akhwat, mana yang cocok buat dijadikan ‘aisyah’.
NGGAK SOPAN YE!!!

Kalau aku pernah ngalamin juga. Biasanya, coba langsung diingetin, terus…cara yang paling ampuh untuk menjaga diri buatku, Hmmm? mungkin bisa dipakai kalau cocok buat kalian para akhwat.
Biasanya aku cenderung menganggap ikhwan sebagai adik dalam berinteraksi, jadinya aku coba ngebawa sikap dewasa, nggak manja, dan cenderung memberikan perhatian, bukannya minta diperhatikan!. Itu sifat dasar wanita, cenderung ingin diperhatikan. Jadinya mpe skarang nyaman2 aja.

Nggak salah kalau temen2 kuliah bilang kalau aku ini punya kepribadian ganda. Secara…aku di kampus yang terlihat dewasa abis, sampe teman sekelas manggil aku bunda, padahal kalau mereka udah liat bagaimana sikapku dirumah dengan abi dan abang, sok pasti kaget ngeliat sifat yang bertolak belakang, kekanakan dan manja abis. Yaaaa…gimana ya…abi ama abang manjain aku bangets sich…hehehe jadi enak!

Balik lagi ke topik…
Ya…nggak ada yang perlu disalahkan dalam kasus ini, masing2 introspeksi diri aja. Keduanya berdoa, ikhwan akhwat aku bilang sebagai orang yang special, mereka sudah tau, tinggal bagaimana menyikapi aja. Inget ajalah, ada Allah memantau kita, ada malaikat mencatat gerak kita. Hayooo, lagi sms ciapa tuchhh? Hehehe…inget ada malaikat, nggak jadi dech…Alhamdulillah…

Sekarang gini…
Justru yang kita lakukan saat ini adalah cerminan bagaimana pasangan hidup kita nanti. Kalau kita yang ‘nakal’, nggak jauh deh akan ketemu yang setipe.
Kalau ada neh, ikhwan yang mempermainkan hati akhwat dengan sikap perhatiannya itu, harusnya si akhwat bersyukur, untung nggak jadi sama dia. Ntar kalo udah berumah tangga, bakalan cemburu terus! secara si ikhwan itu banyak temen akhwatnya…kalo aku dapet yang gitu? Wuaaahhhh…mungkin akan ngambek terus kali ya…cemburu abis…makan hati! Huehehe…

Jadi…intinya Cuma satu.
Kalau mau mendapat pasangan yang baik-baik, menurutku, mulai inget2 azza deh, kalau saat ini kamu lagi asik bercanda, tertawa-tiwi, lewat sms atau telepon dengan lawan jenis. Bisa jadi calon pasangan kamu juga sedang melakukan hal yang sama diseberang sana. Nah loh!!! Emangnya mau…?
Kalau nggak mau, yo ikhwan jangan banyak tebar pesona, yo akhwat jangan banyak terbuai kata.
Semangat…Semangat…Semangat!
Semoga Allah menemukan kita dengan orang yang tepat.

Monday, October 29, 2007

Sunyi Ini Milikku

Kudambakan saat begini

Menyaring hati

Menyulam iman

Dalam kesendirian

Kudekap erat sunyi ini

Menelusuri detik waktu

Menggapai kejernihan

Menaksir wujud yang fana

Sunyi ini milikku

Menetasi eram peram rindu

Merisik sekilas percikan

Cahaya KEKASIH

(diambil dari Antologi puisi religius, Tiara MT)

***

Kadang, aku semakin menyadari, dalam kesunyian inilah aku bisa mengenal diri.

Duduk atau berdiri

**

Juga saat mengikuti langit hujan menghampiri

Menatap langit menggapai air sejukkan diri.

Ternyata, air hujan itu nikmat saat tersentuh wajah ini

Bersama kurasakan dinginnya angin bintaro saat itu.

*

--abis kehujanan, nyambung gak seh?--

Friday, October 05, 2007

Maap-maapan

Seiring dengan banyaknya error maupun bad packets dalam routing kehidupan kita,
dan juga untuk lebih mempererat hubungan tali silahturahmi network antar workstation,
semoga firewall kita selalu kokoh dari segala virus godaan,
tak luput insan ucapkan
Taqabbalallahu minna wa minkum
Minal Aidzin wal fa idzin

Monday, September 24, 2007

Tips Khusuk Shalat Tarawih

Dapet kiriman mail dari Phie2t...
Kirain bener-bener tips buat khusuk sholat tarawih, ternyata....????
Tapi..tipsnya boleh juga


Inget sendal jepit...? Hmmm? inget waktu kanak-kanak pernah ninggalin sendal jepit di masjid, layaknya cinderella ninggalin sepatu kaca .
Dan karena aku ninggalin sendal jepit itu, semua orang kampung heboh katanya,
dikiranya aku hilang tak berbekas...hehehe, maafkan aku ya.

Monday, September 17, 2007

Bukan Insan Biasa-nya

Ini dialog aku, anna (sahabatku), dan Bu Dokter Saat periksakan diri:

Dokter : ‘Siapa yang sakit?’

Aku : ‘Saya dok’

Dokter : ‘Sakit apa?’

Anna : ‘Dia lagi sakit hati dok’

Dokter : ‘Wuah…klo itu saya nggak bisa Bantu.’

Hehehe…Anna, PUAS??!!


Dokter : ‘Dilihat gejalanya, kamu kena chikungunya.’

Aku : ‘Wuahh..bahaya ya?’

Dokter : ‘Iya, badan kamu panas nggak?’

Aku : ‘Ahh..nggak ach biasa aja’


Dokter pegang-pegang tangan dan kening aku.

Dokter : ‘Panas gini koq nggak ngerasa, neng..neng!’

(Dokter itu juga pegang tangannya anna, yang ternyata panas juga)

‘Loh? Ini yang sakit siapa?’ katanya lagi.


Mungkin bingung, dokternya pegang keningnya sendiri juga, hehehe…aku dan ana Cuma liat2an dan tertawa. Eh…dia tertawa juga. Kocak juga tuh dokter.


Dokter : ‘Bintik merahnya gatal?’

Aku : ‘nggak, emang harusnya gatal ya?’

Dokter : ‘Loh? Aneh kamu ini, kamu yang sakit malah Tanya?’

Anna : ‘Teman saya ini emang orang aneh dok, jadi gejala sakitnya juga aneh.’

Hehehe…kami tertawa lagi.


Dokter : ‘Tenggorokannya sakit khan?’

Aku : ‘Nggak juga.’

Dokter : ‘Yang bener! Ayo buka mulutnya.’

Dilihat dokter, dokternya geleng-geleng “ck…ck…ck..! neng, si eneng!”

Aku : ‘kenapa dok?’


Anna : ‘Koq tau dia dipanggilnya neng, dok?’

Dokter : ‘Ya tau, kamu punya Kaos kaki ajaib kali ya? Termasuk hebat nih orang. Tenggorokannya udah merah gini masih nggak ngerasain apa-apa! Jadi yang kamu rasakan sakit ini apa, hm!’

Huehehe…tertawa lagi!


Aku : ‘Nggak tau dok, kaki saya Cuma ngilu-ngilu aja.’

Si Dokter geleng-geleng.

Aku : ‘Saya kirain sakitnya karena lagi banyak kegiatan aja dok, jadinya pegel-pegel.’


Dokter : ‘Hmm…Puasa juga?’

Aku : ‘InsyaAllah.’

Dokter : (Geleng-geleng lagi), ‘masih kuat!!? Biasanya tuh kalo orang yang kena penyakit ini udah lemes…bawaannya loyo, nah yang ini!!! Masih bisa ha-ha-hi-hi, puasa juga lagi! (Huehehe…Kami tertawa lagi). Terus, kesini naik apa?’

Aku : ‘Naik motor’

Anna : ‘Dia yang bawa lagi dok! Aneh khan?’

Dokter : ‘Ya ampun, beneran nih si eneng! OK, Dibuatin obatnya deh. Kamu banyak istirahat aja. Apa rahasianya bisa seperti ini neng? Mmm…Siapa namanya?’

Aku : (Cuma senyum) ‘Nia, tapi beneran saya biasa dipanggil neng dok!’


Dokter : ‘Hmmm, Satu lagi…jerawatnya tuh!’

(Wuahhh…emangnya masih keliatan ya?)

Anna : ‘Nah itu dok, udah disuruh diungkapkan, dianya nggak mau…jadi mendem di jerawat.’

Dokter : ‘YA...diungkapkan aja atuh neng!’ (senyam-senyum)

Aku : ‘Apa sehhh, aku nggak ngerti dech…hehehe.’


(masih panjang ah dialognya, yang pasti saat itu si dokter jadi tertawa terus dengan pasien yang dihadapinya, emangnya lucu ya? hehehe)

Subhanallah…mungkin sudah menjadi niatan, semenjak dulu pernah terbaring di RS, semua orang terus menatapku dengan airmata, semua yang merasa iba, justru aku nggak sanggup melihat mereka seperti itu. Aku nggak ingin menampakkan lagi sakit didepan yang lain. Dan Alhamdulillah mungkin saat ini Allah memberi kekuatan itu. Aku hanya ingin setiap orang yang berada didekatku, tersenyum dan tetap tertawa bahagia. Karena satu yang tak bisa kubagi dengan yang lain, adalah kesedihan dan kesusahan itu sendiri…

Jika ku ingin berwasiat pada kalian, mungkin wasiatku Cuma satu. Tersenyumlah selalu, bahagiakan orang-orang terdekatmu. Pun jika saatnya mereka harus menangis, itu karena kita meninggalkan mereka dengan senyum, saat kita menghadap Yang Kuasa.

Doakan kesembuhanku ya…pasti pada kangen khan…huehehe.

Thursday, September 13, 2007

Tampek

My dearest diary...

Sejauh ini panas dibadan yang mendera rasanya koq nggak aku rasakan, Cuma ketika aku menunduk aku baru ngerasa koq ada hawa panas lewat? Orang yang aneh ya???…padahal itu panas dari diriku sendiri.

Sampai kusadar, mulai muncul merah-merah ditangan…oh tidak! Ke semua tubuh!!!

Aku pasti mengira ini tampek. Tapi aku nggak ngerasain apa-apa, pusing juga nggak, dingin juga nggak, pegel2…aku rasakan mungkin karena kemarin2 aku harus Bantu abi berbisnis, abi sedang sakit, jadi aku yang harus tangani bisnisnya. Selain itu, sekarang tiap hari harus bolak-balik jemput abi, melewati rintangan jalan yang penuh asap dan macet. Makanya kukira pegal badan ku karena itu…

Ternyata…aku harus beristirahat…lewat tampek ini.

Tapi…seingatku tampek itu kan menyerang usia anak-anak ya? Koq aku bisa kena?

“Iya…emangnya ente nggak sadar kalo masih kayak anak-anak :P?” kata orang aneh itu (sahabatku). “huehehe..lucu? anak-anak? Nggak nyadar apa, kalo bentar lagi bunga ini akan dipetik? Hehe…(feeling doank )”

--dimensi waktu terus berjalan, ada ketentuan Allah dibalik semua, pun sakit akan jadi terasa nikmat, jika kita benar-benar mengetahui ini hadiah dari-Nya, sabar n syukur, dua kesatuan yang mengikuti ritme perjalanan ini, smoga aku bisa bersabar dan bersyukur lewat sakitku ini --

Tuesday, September 11, 2007

SMS RAMADHAN

Ditulis…biar gak ilang, jadi arsip buat memacu diri.

Selain itu…memori HP juga udah penuh


Dari umaya (psikolognya Bintang Pelajar, temen yg suka bikin tertawa):

Only want to say,

afwan atas segala salah dan dosa baik sengaja atau tidak

Semoga qta bisa jadikan ramadhan sebagai kampus untuk perbaikan diri


Ini dari ka Bams:

Jika hati sejernih air jangan biarkan ia keruh,

Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung

Jika hati seindah bulan hiasilah ia dengan iman

Izinkan kedua tangan bersimpuh maaf

Untuk lisan yang tak terjaga,

Janji yang terabaikan,

Hati yang berprasangka,

Sikap dan tingkah yang tak berkenan

Mohon maaf lahir dan batin.

Selamat menunaikan ibadah puasa.


Dari Phie2t (teman perjuangan di kampus) :

Terkadang mulut tak mampu bicara santun

Hati tak mampu menilai dengan jernih,

Mata tak mampu memandang dengan ramah

Dengan datangnya Syahrul Mubarak ini

Izinkan diri memohon maaf atas segala kekhilafan yang pernah terjadi


Dari Nisa (rekan LP2I, yang punya ruang jiwa sama denganku ) :

Assalamu’alaikum.

Ukhty bagaimana kabarnya? :’D

InsyaAllah ramadhan yang mulia akan datang

InsyaAllah kita menjumpainya

Smoga ramadhan ini adalah ramadhan terbaik dalam hidup kita


Dari Arifi (teman maya, ini juga temen kuliahnya dosen aku)

Inilah saatnya padamkan teriknya nafsu amarah

Jinakkan hewan dalam diri

Hembuskan nafas kerinduan sembah sujud lewati malam

Hingga fajar menjemput dan kembali fitri

Jalani lembaran baru kehidupan

Mari sambut malam2 bertabur seribu bulan

Dengan hati yang ikhlas dan fitri

Mohon maaf lahir batin

Selamat meningkatkan ibadah di bulan ramadhan

Tuk menggapai cinta Ilahi


Dari astie (temen kul yang paling rajin, juga paling galak )

Berhubung mo puasa astie mo ngucapin

“Pohon papaya punya si entin, mohon maaf ya lahir dan batin.”


Dari Elsya (rekan MTC Muslimah Tahajud Club, aku jadi jarkomannya, tiap hari bangunin, tapi lom sempet kenalan??…duuhhh, maaf ya ) kalau dari bahasanya ini, beliau dari pulau sebrang dech :

Sungguh cantik kain pelekat

Dipakai orang pergi ke pekan

Ramahan semakin dekat

Silap n salah mohon dimaafkan.

Berharap padi dalam lesung yang ada rumpun jerami

Harapan hati bertatap langsung

Bisanya Cuma sms


Dari Mba MTC juga yang bangunin aku, maaf beneran lupa namanya :

Countng down 2

‘BLESSED MONTH, RAMADHAN’

Selamat menjalani kepompong ramadhan, untuk menjadi kupu-kupu FITRI.

Barakalah fiikum. Setulus hati memohon maaf atas segala khilaf, lahir dan batin.


Dari Debie (kawan satu lingkaran taman syurga)

Allah menjadikan bulan ramadhan sebagai arena perlombaan melakukan ketaatan bagi makhluk-Nya. Ada yang berlomba hingga menang, ada pula yang tertinggal lalu kecewa, tapi yang mengherankan adalah pemain yang tertawa-tawa disaat yang lain berpacu meraih kemenangan.

Yang manakah kita?

Semoga qta semua menjai pemenang. Amin

Mohon maaf lahir an batin. Selamat menjalankan ibadah bulan Ramadhan.


Dari Lia (kawan satu lingkaran taman syurga)

Harta paling berharga adalah sabar, teman paling setia adalah amal, ibadah paling indah adalah ikhlas, jati diri yang paling tinggi adalah iman, pekerjaan paling berat adalah memaafkan. Kami menghaturkan selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan batin.


Nah…ini nggak nyangka. Dari Pak KARIM, atasan, dan atasannya lagi, guru pemantau Math SMP di Bintang Pelajar, awalnya aku kira orangnya galak ya? Eh…pas ketemu…dan bertemu juga dengan guru2 math SMP lainnya, nggak jauuh beda denganku. Hehe..Jayus katanya…Ini sms-nya:

Sambut ramadhan yang suci dengan penuh rasa iman dan kesungguhan hati.

Semoga kita dapat meraih ketaqwaan. Mohon maaf lahir dan batin

*abdul karim+Laela sari*

Muallaf

Awalnya, aku ingin menulis ini karena setiap kali menyaksikan ucapan SYAHADAT dari seseorang yang baru masuk islam, hatiku selalu bergetar, kumandang takbir seolah memecah langit-langit masjid Al-azhar saat itu. Ya…kesaksian itu selalu kulihat di masjid ini, bersama Aa Gym dan jamaah lainnya.

Disaat itulah…tetesan air mata ini mengalir. Betapa aku, harus bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sudah paham dalam islam. Dibandingkan dengan mereka, jalan yang kulalui teramat mulus, maluuuuu…berteriak di hati. Mereka yang dengan susah payah menemukan kebenaran. Dan mungkin setelah menemukan kebenaran itu banyak pula rintangan dan coban yang akan mereka lalui. Sementara kita yang sudah lama islam, apakah kualitas keislaman kita terus menambah, atau hanya sekedar legalitas di sebuah kartu kalau kita islam. Inilah..moment yang harus menjadikan diri kita sadar…moment yang kiranya mampu mencharge keimanan kita kepada Allah. Semoga semua yang kurasa, dirasakan pula oleh seluruh jamaah saat itu…


Kutulis saat rumahku dikunjungi muallaf.

Mr. mahmud, aku memanggilnya begitu sejak kecil, beliau rekannya abi.

Mungkin kini sebagian orang mengenalnya dengan nama Lau Peng Kun, atau Ustadz Mahmud Yunus, Sebagai Ketua Muslim Tionghoa Indonesia.

Yang membuatku salut…saat beliau cerita tentang kebersamannya bersama orang2 yang berjuang mencari kebenaran.

Akuuu…malu belum bisa banyak berbuat untuk islam.

Saturday, September 01, 2007

Bubuk cinta bertebar lagi

Rasa itu datang lagi, mmm…datangnya seperti pengobat rindu dihati. Datangnya mungkin bersamaan diiringi para malaikat yang menebarkan bubuk-bubuk cinta kepada insan bernama manusia. Lebih tepatnya ramuannya tersentuh khusus untuk insan-insan yang beriman.


Yups awalnya tak kumengerti apa yang kurasa. Mungkinkah ini CINTA?

Oo…aku tahu ini bukan rasa cinta yang menyebabkanku sakit perut (huehehe...kecintaanku pada seseorang selalu meningkatkan adrenalinku bekerja yang menimbulkan rasaaa…sakit perut! :D ) Justru rasa cintanya memberi kedamaian, ketenangan, kebahagiaan yang sangat menggelora. Seperti es cream itu...sejuk memberikan terapi ketenangan dan desirannya yang mengalir syahdu lewat celah-celah aliran darahku.


Sejak dulu rasa ini muncul, namun tak kusadari itu gelora rasa cinta sesungguhnya. Kukira hanya cinta biasa, namun gejolaknya selalu kurasa dan hanya kuungkapkan dalam sebuah buku harian. Kalau diurai2 siapa sih orang yang menimbulkan rasa cinta itu?...but nothing!


Melalui goresan lembaran2 masa lalu, baru kusadari rasa ini selalu muncul saat bulan suci ramadhan, inilah kado cinta dari ‘Yang Punya Cinta’. Sungguh...aku sangat bahagia, bulan suci yang selalu menghadirkan rasa cinta...

Ya Rabbi...izinkan hamba merasakan kado istimewamu tahun ini, hantarkan hamba agar bisa meraih segala keutamaannya, bersama uluran tangan cinta dan kasih-Mu...


Ditulis menjelang Ramadhan 2006

Sengaja ku posting lagi...lagi binun nyusun kata2 lain :D

--Doaku, semoga jika saatnya tiba...aku bisa merasakan cinta lain yang rasanya juga seperti itu, cinta dari Allah untuk seseorang yang juga cinta Allah, Amin--

“MOHON MAAF LAHIR BATIN”

Friday, August 24, 2007

Pamit...cuma sebentar

Neng pamit??? Iya,...bentar koq, ada satu urusan...(ta'elah...)

Hmmm....
Harmoni cinta mulai mengalun...
Tautan dua hati insan ini akan menuju ikatan suci,
Berdesah kata penuh tasbih...
Dengan niat mantap 'bismillah'...
Mungkin tak akan ada pesta besar,
atau juga tak ada makanan mewah,
Pun, tak akan ada iringan musik yang WAH
Hanya berharap satu...
Semoga Penuh Berkah dan Menjadi Keluarga Sakinah

Mmmhhh...Rasanya ramadhan kali ini akan akan dua bunga di istana kecil kami.
Sedikit cemburu...atau entah apa yang kualami saat ini,
Semoga cintamu tak berkurang...Abi...Love u so much!

Yiakkksss…menulis apa nih???

Setelah sekian lama dalam keresahan. Entah kegundahan, atau apa yang kurasa. Karena yang kurasakan hanyalah ‘different’. Aku merasa asing dengan diriku sendiri…pernahkah kalian merasakan hal demikian???

Stress…pasti! BT…mmm? BAhkan jadi orang aneh…

Kelihatan banget dari tulisan2 yang kubuat.

Kadang tersirat pertanyaan di benak. ‘Itu…saya kah???’

Mungkin sedikit benar akan terjawab..”ya!”

Itu..saya yang saat ini” itu lengkapnya.

Karena..bila kubandingkan dengan tulisanku dahulu…jauh dan teramat beda.

Klo di dunia nyata aku sering berpegangan..”lihatlah kondisi seseorang dari temannya saat ini” Maka bisa kusimpulkan…untuk seorang penulis “lihat kondisinya saat ini dari tulisannya”.

Wuarrgghhh…dalam artian, diriku ini sedang dalam jurang yang nggak jelas banget ya? Abis…banyak banget tulisan yang gak jelas arahnya ke mana.

Harusnya cepat kucari penyebabnya, tapi ternyata baru kudapati saat ini.




Dulu…

Suka menulis karena suka baca…

Ingin menyampaikan yang kuketahui dengan gayaku sendiri…

Ingin menuangkan ide dengan khas ku sendiri…kadang dengan bahasa yang sok-sok puitis dan berlaga sastra dikit..meskipun nggak nyambung. Meskipun masih amatiran, tapi coba nulis yang terbaik.

Bukan untuk di banggakan, bukan untuk mendapat komentar atau pujian,

And juga, nggak berharap untuk dibaca khalayak ramai.

Hmm…apa ya? Mungkin hanya kuharap semoga akan menjadi kenangan dan bekal buat anak cucu kelak (wekkss…jauh amat ya mikirnya! :P)

Yang pasti sekedar ingin berbagi dan mengajak dengan bahasaku sendiri…




Sekarang apa??

Yang ada dibenak..maunya ditulis asal saja!

PadAhal belum tentu tulisan itu bermutu atau layak dibaca.

Entah apa yang ada difikiranku saat ini…

Yang penting nulis..begitukah?

Kurang berbobot rasanya.

TApi kata penulis2…memang harus begitu..

Ada atau tidak ada ide tuliskan saja apa yang mau kau tulis…

KAta trainer motivasi juga begitu…

Tuliskan hari2 ‘wow’-mu!!!

Tapi apakah hari itu akan menjadi ‘wow’ terus kalo Cuma biasa2 saja? Dengan rutinitas yang menjemukkan...Accchhh!!! mo nulis apa???



Akhirnya kutemukan semua penyebab ini.

Alhamdulillah…ini sebuah tarbiyah langsung dari Allah untuk ku. Ternyata memang kondisi nulis itu tergantung banget dari kondisi hati. Dan kondisi hati tergantung banget dari rutinitas dan lingkungan yang kita jalani. Sebagian besar orang begitu.


Dan…Hasil Kesimpulanku:

Hal yang mendukung banget menjadi baik dalam menulis adalah:


Pertama: Baca...baca…baca!!!

Nah…itu yang agak berkurang rasanya dalam diriku.

Kalau kusimpulkan lebih baik baca. Ayo..baca…baca…baca!!!

Mo baca dimana kek, sambil ngapain kek. Yang penting baca! Baca yang bermutu, baca yang berbobot. Soalnya..kelihatan akan bagaimana seseorang dimasa datang..adalah dari bentuk apa yang dibacanya saat ini. Dan berbobotnya tulisan itu, dari apa yang tertuang ditulisan itu. Klo mo berbobot khan harus punya ilmu ye. Klo mo punya ilmu ya harus baca...Yuk..baca yukk!!!


Kedua: Silaturahim…

Nah…ini juga yang kayaknya kurang kujalani.

Klo bisa jadwalkan silaturahim satu minggu sekali! Biasanya kalo abis silaturahim banyak banget tuh kita dapet ilmu. Apalagi silaturahimnya dengan orang-orang berilmu dan berpengalaman. Atau silaturahim ke temen2 yang lagi membutuhkan curahan hati. Kita bisa dengerin aja ceritanya, bisa kita ambil hikmahnya. Kadang jadi nyadar sendiri. Ternyata…kita masih harus banyak bersyukur.


Ketiga: JAlan-jalan…(bertualang)

Nah…ini yang paling kusuka. Tapi agak susah kujalani untuk saat ini. Biasanya kalo udah jalan-jalan, terus ngeliat banyak pemandangan sekitar, ngeliat aktifitas sekitar, biasanya muncul aja tuh ide-ide kreatif, baik yang berhikmah, yang lucu, yang nakal, atau sampe yang usil juga bakal bermunculan.


Keempat:

Untuk yang satu ini kayaknya nggak berlaku untuk semua orang. Mungkin berlaku untuk orang sepertiku saja. Usahakan jangan bekerja pada orang lain, dalam artian kita buat usaha sendiri untuk bekerja, wiraswasta. Soalnya mulai dari management waktu ampe hal yang kecil2nya khan bisa kita yang atur…jadi agak sedikit bebas lah…Dan lebih bisa ngembangin diri sendiri. Sekali lagi…ini nggak berlaku untuk semua orang ya!

Ini Cuma saran.



Yupss…alhasil…nggak ngerti juga, tulisanku kali ini akan berarti atau tidak. Tapi kuharap akan menjadi bahan fikir buat yang lagi mentok ide untuk nulis. Buat yang lagi BT, daripada Cuma manyun2, ato marah2 gak jelas. Mungkin yang sedang kalian alami, sama dengan apa yang kualami. Jadinya…

Go…go…go!!!

Ayo semangat lagi, ayo menulis lagi…


Baca…silaturahim…jalan-jalan…SERU BANGETTT DECH!!!


--akhirnya ku menemukan diriku kembali--


Wednesday, August 22, 2007

AkU jadi DEG-Degan...

--Lagu ini ku buat spesial untuk lelaki yang selalu ada di ujung jalan itu--

Di Setiap ada kamu..

Kenapa jantungku berdetak...

Berdetak lebih kencang...

Karena serasa mau DITILANG...

Huehehe...

MAKANYA BIKIN SIM, neng!!!!

Beneran ya! bawaannya deg-degan aja klo kita emang salah...

Please...JanGaN sKarAnG!!!

Kalau ingat masa-masa dulu, terus terang aku orang yang teratur banget untuk masalah waktu. (afwan bukan bermaksud ujub, tapi kucoba ceritakan apa adanya). Mulai dari bangun pagi ampe tidur malem yang jadwalnya rutinitas banget. Semua punya jadwal yang jelas. Jadwal belajar, jadwal nonton TV, jadwal tidur, jadwal makan, dll.

Dan, satu rutinitas yang sebenernya paling aku sukai adalah Kalau minggu, aku lari pagi.

Kebiasaan2 itu akhirnya mulai berkurang saat SMA, karena banyaknya aktifitas yang kadang agak dadakan dan serba menumpuk. Tapi lari pagi masih bisa dijalani sich. Meski kadang Cuma jalan-jalan aja. Yang penting minggu pagi itu bisa menghirup udara segar. Dan bertemu banyak orang.

Belakangan ini, jadwal bener2 udah nggak jelas banget, satu yang kusesali, berkurang banget lari paginya. Meskipun ada sedikit olahraga dirumah. Tapi memang lari/jalan pagi itu punya suasana yang beda, saat pagi kita bisa merasakan hari baru, dan bertemu sapa dengan banyak orang..mmmmhhh kayaknya asik aja gitu…

Saat aku ungkapkan ini pada orang2 aneh itu (sahabat2ku), mereka malah melarang keras aku untuk memulainya lagi…Tau gak kenapa?

“Please ni’ untuk saat ini anti jangan lari pagi dulu, apalagi sendirian. Kita khawatir…soalnya, yang kita perhatikan, anti lagi suka cengar-cengir sendirian…hehehe..”

GAK SOPAAAANNN........!!!

--hmmm...emangnya iya ya?--

Aku jadi maluuuu......^_^

Dialog dua insan (jiee...)

N1 : Lagi sendirian…ditemani lagu raihan. Hiks...koq ane jadi larut gini ya mba?

Pengen temen, hehe :P

N2 : Hei...hei ukhti ku yang maniez. Tak apa, itu fitrah. Ada kalanya jiwa kita perlu penyegaran. Merindu hati dengan hadirnya disisi. Jika pun jauh, terasa dekat karena tautan hati. Pandanglah langit dalam gelapnya malam, secerca bulan, pula di bintang, maka engkau lihat senyum kami,...saudarimu yang mencintaimu selalu.

N1 : Kupandang langit...kupandang bulan, kalian nggak juga kliatan??? Hehe..

Wuahhh...pada ngumpet ya??? Jahat!!! Miss u all.

N2 : Ukhti sayang, Ibarat bintang, kami pun demikian...mungkin sekilas nampak, pun kadang pudar tak bermuncul. Tapi yakinlah...senyum kami, rindu kami, pun bagai bintang itu, pasti akan selalu ada untukmu.

Wuahhh...indahnya ukhuwah ini. Dialognya sapa sey nich???

--suatu malam, dikosan--

Tuesday, August 14, 2007

Untukmu...yang ada diruang hatiku

Satu tahun lalu...

Kisah itu masih menjadi memori tersimpan dalam ingatanku

Meski sudah ingin kubuang, meski sudah semakin pudar...

Tapi kini menjadi hal yang semakin sesakkan dada

Satu tahun lalu...

Entah kenapa Allah menunjukkan semuanya itu pada mataku...

Tidak kepada yang lain, yang mungkin bisa lebih menerima.

Aku terkejut sangat, saat memasuki rumahmu,

Melihat pemandangan...

Yang inginnya kuteteskan saja air mata ini

Langkahku berat menyapamu kala itu,

Karena kulihat...siapa yang sedang disampingmu

Apa yang sedang kamu lakukan saat itu???

Ingin memutar badan, rasanya kaku...

Lalu...akhirnya kau perkenalkan ia padaku

Semakin ingin menjerit diriku...

Saat kau bilang...kalian sudah menjalin kasih...!!!

-----

beberapa bulan setelah itu

putus...

itu yang kau tangiskan, pada bantal kesayanganku

Tadinya aku sebel!!! Bantalku jadi basah gitu

Tapi aku sayang kamu...sahabatku

Maka kubiarkan isak tangis penyesalanmu dalam kamarku

Aku mulai menemukanmu kembali...

-----

Detik ini...

Setelah beberapa bulan rasanya tidak komunikasi denganmu

Sekedar sapa atau say hello...

Aku rasakan keganjalan dalam hubungan kita ini

Dimana dirimu yang selalu meluapkan cerita padaku...

Hilang sirna tanpa kabar jelas

Aaacchhh...mungkin ini juga salahku

Terlalu sibuk dengan waktu

Maafkan aku...

Akhirnya...Win, sahabatku yang lain...

mengatakan sesuatu padaku,

hatinya juga ingin menjerit saat itu...

melihat pemandangan yang sama kulihat satu tahun lalu...

hiks...sobatku...ada apa denganmu???

Yang semakin membuatku sedih

Ternyata Anna, sahabatku yang lain sebenernya sudah tahu...

Dan kenapa nasehatmu, ”jangan cerita padaku!!!”

Sahabatku...bukan aku melarang

Dan kuyakin kau bukannya tidak paham

Kenapa bisa terbawa semakin jauh seperti ini???

Kalau kau sudah siap, lebih baik disegerakan...

Tidak seperti ini!!!

Kau tahukah???

Aku sangat k...e...c...e...w...a... hiks!!

Kau tahukah...

Bingungnya aku, saat akan ada orang yang bertanya

Kau Tahukah??

Apa yang harus kukatakan saat aku dihisab???

Membiarkan sahabat terdekat jatuh ke lembah fana???

Kau tahukah??

Betapa besar dosa itu??

Kau tahukah???

Sahabatku...Sungguh Allah Mahacemburu, dan kecemburuan Allah muncul dikala seseorang melakukan perbuatan yang telah diharamkan Allah untuknya.

Kami yakin, kau adalah orang yang cerdas. Tundukkanlah hawa nafsumu, karena itu ciri orang cerdas. Allah akan memberikan cinta yang lebih baik jika kau mampu meninggalkan cinta yang sekedar semu belaka. Kami yakin, kamu bisa...

Sahabat...

Saat kami renungi...saat kami sadari

Mungkin kami terlalu jauh pergi darimu belakangan ini

Kami sadar...terlalu lepas saat ini

Kami berjuang mengajak kebaikan nan jauh dimana-mana

Kami lupa untuk saling menyokong pada orang2 terdekat

Seakan kami sadar...

Mengajak orang lain,

Sementara sahabat terdekat terlewati???

Sekali lagi...kami semua sahabatmu

Sangat menyayangimu

Maafkan kami...

Kami ingin tetap bersamamu, dalam keindahan ukhuwah

Sampai dipertemukan disurga-Nya

Maka saat kami ingin memasuki ruangmu lagi...

Pahami...ini bukti sayang kami...

Sunday, August 12, 2007

Siapa idolamu?

Seorang psikolog pernah meneliti sebuah sekolah tingkat dasar. Ada dua kelas yang dijadikan sampel. Kelas A dan kelas B.

Pada kelas A diajukan pertanyaan tentang siapa yang lebih mereka sukai, Nobita, ataukah Sizuka? Sebagian besar menjawab Sizuka.

Selanjutnya, pada kelas B...sebagian besar menjawab menyukai tokoh Nobita.

Alhasil...jawaban mereka memang menunjukkan kepribadian mereka sendiri.

Sebagian besar kelas A memang dihuni oleh anak-anak cerdas dan rajin belajar, seperti tokoh Sizuka.

Anak-anak kelas B, benar2 nggak jauh seperti Nobita. Malas belajar dan sedikit kurang cerdas.

Kesimpulannya,...siapa pun tokoh yang kita sukai atau idolakan, cenderung sama kepribadiannya dengan diri kita. Atau dalam hal lain bisa dikatakan. Pribadi seseorang cenderung mengikut dengan apa yang dia idolakan.


So...siapapun idola kalian, ada loh yang benar2 patut diidolakan. Nabi kita, Nabi Muhammad saw. Mudah2an dengan mengidolakan beliau, sifat2 terpuji dan mulia bisa menjadi acuan ke diri kita untuk bisa mengikuti jejaknya.


Sssttt...Awalnya, aku rada ’manyun’ juga, waktu ada Abihat yang nanya tokoh yang aku sukai siapa selain Rasulullah? Lalu kujawab Detective Conan Edugawa alias si Shinici Kudo. Beliau malah mentertawakanku. Hiks...

Tapi...sekarang, semakin kesini kusadari...memang ada sedikit jiwa detektif ada diiriku (jie, hehe...sok banget ya?) Ssssttt...suatu saat kuceritakan lah, tapi masih kupikir2 dulu, agak kasihan juga soalnya sama orang itu. Aku tahu dia niat ngerjain, tapi akunya yang udah tau malah ngikutin alurnya dia...jadi, kura2 dalam perahu. Awalnya aku cuekkan hal tersebut karena bagiku nggak berguna. Tapi smakin kesini smakin menjadi...So, aku hanya ingin tahu apa sebenanya yang dia inginkan. Tunggulah beritanya! Bener gak ya ku seperti Conan Edugawa.


Burung irian, burung cenderawasih. Cukup Sekian terima kasih...

(hehe..taunya itu doank)

Katamu itu kamu

Komentar seseorang tentang sesuatu...justru sebenernya mengangkat tentang kepribadian orang tersebut dari dirinya, dengan kata lain mengidentikkan beliau. Bingung ya?

Begini...pakai contoh, pasti pernah nonton AADC (Ada Apa Dengan Cinta) khan?

Seseorang yang lebih cenderung menyukai persahabatan...komentar yang dia berikan pada film itu pasti tentang persahabatnnya. Karena memorinya dan keseharian yang disukai adalah tentang makna persahabatan.

Seseorang yang terpaku pada drama percintaan, komentar atau hal yang diingat dalam film tersebut pasti tentang percintaannya.

Yang menyukai politik, yang menyukai satra...dan lain sebagainya. Pasti yang masuk dalam memori ingatan akalnya adalah hal yang cenderung dia sukai dan bisa mengomentari. Biasanya jadi sedikit jago ngomongnya dengan segala analisanya.

Padahal semua yang ada di film itu banyak. Masuk juga tentang sahabatnya, tentang percintaannya, tentang sastranya, dll...

Begitulah kira-kira yang bisa ku analisa. Untuk kebenaran dan ke otentikan analisa ku ini nggak ada jaminannya.

Maka kupikir, ”komentarmu..adalah siapa kamu”


Thursday, August 09, 2007

Apa kabar BOS???

Satu hal yang kini semakin membuatku bingung? Dana BOS itu difokuskan dan diutamakan kemana sich?

Anak-anak didik di bimbel SMART CLUB yang rata-rata dari sekolah biasa, dengan latar penghasilan orang tua mereka yang bisa dibilang sangat sederhana. Sampai saat ini belum mendapatkan buku pelajaran dari sekolahnya.

Saya agak sedikit heran, saat saya mengajar di Salah satu Bimbel lain dengan peserta yang berasal dari sekolah-sekolah ternama seperti Al-Azhar, Lab School, dll... Dan nggak bisa dipungkiri kalangan mereka pun bisa diklasifikasikan dalam kalangan kelas atas.

Yang saya lihat, satu minggu setelah proses belajar-mengajar dimulai, mereka sudah mendapatkan buku pelajaran lengkap dan terbaru. Gratis...!!! dipinjamkan satu tahun ajaran. Mereka bilang.. ”ini dapat dari BOS”

Yang ada difikiranku kini...bingung? Kenapa sekolah-sekolah kecil yang memang benar2 membutuhkan justru hingga detik ini belum mendapatkannya?

Yang menyebabkan ini,...apakah karena kurang Gregetnya pihak sekolah terkait? Atau memang dana BOS itu tidak sampai ke sekolah-sekolah yang justru membutuhkan?

Saya baru bisa bilang bingung. Saya ingin tau jelasnya, mau hubungi kemana? Ingin tau konkritnya, tanya ke siapa???

Salam dari saya : ”Apa kabar BOS?” Smoga ada yang bisa membalas sapa saya...

Hari-hari yang berat…

Diantara pilihan itu? Aku semakin bingung.

Klo ngeliat perjuanganku hingga akad itu terjadi. Rasanya sayang kalau harus kutinggalkan semua ini.

Mulai dari awal, yang menurutku serba mendadak, dan semua hal lain yang kualami.

Saat itu...

Diharap kehadiran esok harinya jam 9 ’teng’ dikota Bogor.

Nekad...itu salah satu modal terkuatku!

Nggak tau tempatnya, nggak tau jalannya.

Nekad naik kereta sendirian. Cuma semangat senyum dari abi..’smoga berhasil’ katanya.

Sampai disana, di stasiun Bojong Gede...Tiba-tiba...

Keretanya balik lagi ke Jakarta...HuaaAAaa...!!

Untung saat dikereta, knalan sama ibu2 yang juga mau ke Bogor.

Jadinya...saat kereta itu balik ke Jakarta, dengan panik kami sigap segera lompat dari gerbong kereta itu...HuuUUWwppppsss Alhamdulillah...huehehe, hebat kan???

Di stasiun itu hampir setengah jam menunggu kereta ke Bogornya.

Kalau kulihat, jam saat itu menunjukkan pukul 10.00, rasanya ingin balik saja pulang ke Jakarta, ingin telpon orang sananya nggak bisa hadir hari itu.

’Boleh nggak ganti hari lain?’ pikirku dengan gampang.

Tapi...toh aku sudah melangkah...maju sajalah.

Nanti paling Cuma ditegur saja. (PD banget ya???)

Alhamdulillah...akhirnya sampai juga di Stasiun Bogor.

Tapi, dan lagi...aku sama sekali nggak tau tempatnya.

Alhamdulillah ibu2 yang bersamaku tadi mengantarkanku ke tempat tujuan.

Subhanallah, kurasakan pertolongan Allah teramat dekat...

makasih ya bu...Love u,

Setibanya disana...

Langkahku mulai menjadi kaku...malu juga...telatnya 1,5 jam???

Tanya front officenya, katanya langsung saja naik ke atas, menemui SDMnya.

Bismillah...kuberanikan langkahku dengan semakin mantap.

Eng...ing...eng...

Ketika tiba di lantai 2. wuahh...banyak pesertanya.

Dan yang sangat mengejutkanku...saat tiba2 SDM disana langsung menegurku.

”Yak...mba yang baru datang...silahkan langsung duduk, dan siapkan alat tulis”

Wuahhh...aku terkejut bukan main melihat orang yang ada dihadapku itu. Pengen sok SKSD gitu...tapi gak jadi. Abis dianya diem, pura-pura gak knal gitu!

Dia teman kuliahku...Fahri, aku pernah satu kelas dengannya.

Hampir aja kliatan kagetnya, sampai kusadar dia sedang menjalankan tugasnya. I see, JAIM sedikit lah... Aku jadi mesem-mesem sendiri.

Nah...setelah cukup lama berkecimpung kerja disini, rasanya saat ini yang harus kulakukan adalah cuti. Berhenti untuk sementara dari semua rutinitas ini. Ada hal lain yang menunggu disana, ehm...ehm...

Tapi...beratnya itu izinnya, dengan alasan ’demikian’ mungkinkah akan diizinkan?

Sampai semakin mantap niatku, jikalau saja tidak diizinkan aku akan berhenti saja mengundurkan diri. Banyak sobat yang melarang sich...katanya istikhoroh dulu, sayang ngeliat potensi pengembangan dirinya yang cukup bagus disini.

Akhirnya kuberanikan diri...

Pertama ke QC1,

katanya..”ohh...boleh. mba maunya berapa lama. Itu alasannya syar’i koq” Alhamdulillah...

Tinggal ke QC2,

”oh iya, QC1 udah bilang koq, saya terserah saja. Mba nie mau cuti berapa lama? 3 bulan?”

“Hahhh...tiga bulan boleh ya mas??”

“Hmmm...klo itu mba harus hamil dulu, hehehe…” GUbraKK! Bisa bcanda juga??

Hahaha..kukira akan serumit yang kubanyangkan, tapi…Alhamdulillah, semua dimudahkan. Yo weis…aku akan cuti sebulan saja, kurasa itu sudah cukup.

Sekarang izinkan aku…

Menghilang darimu…dari semua…

Aku...akan sirna sesaat.

Please...lupakan aku, jangan rindukan aku, qeqeqe...

Semoga Allah selalu memberi kemudahan dan kebaikan pada kalian semua. Amin

Thursday, August 02, 2007

Senyum dari pak Pengamen

Ada kalanya masa terlalu sulit dihadapi

Ada kalanya hidup terlalu rumit dijelaskan

Beribu masalah, beribu beban

Semua tergantung kita menyikapi

Tips terbaik memang...hadapi masalah itu.

Itu yang sedang kucoba jalani

Menyikapi setiap masalah dengan selalu mencoba tersenyum

Aku ingat yang pernah dikatakan seorang trainer

Betapa senyum punya energi dahsyat untuk kehidupan kita

Aku juga ingat saat di perjalanan menuju Bogor di kereta penuh sesak

sang pengamen berkata saat usai mengerjakan jasanya

’Ngasih nggak ngasih yang penting senyum...’

Subhanallah...otomatis saat aku yang sedang bad mood, sedang stress, sedang bingung dalam masalah, langsung spontan tersenyum melihat pengamen itu tersenyum tulus,

seolah menarik magnet senyum dari wajahnya kepada diriku.

Plong...kurasakan beban ku sedikit memudar dengan tersenyum

Lalu kucoba pahami, lalu kucoba nikmati...

Bahwa hidup memang selalu ada masalah

Bahwa hidup memang penuh dengan amanah

Aku mungkin tak tahu, mungkin juga penumpang yang lainnya...

Kalau ternyata dibalik senyum pengamen itu...

Ada sebuah beban, ada sebuah tanggungan, ada masalah yang sedang dipikulnya.

Dibelakang sana beliau berbincang dengan orang lain.

Anaknya baru saja mau masuk TK katanya, dengan biaya yang harus ditanggung sebesar 1,3 juta. Kalau kita bayangkan...dari setiap sen yang dia kumpulkan dari mengamen, butuh berapa lama ia harus mengumpulkan uang sebanyak itu?

Tapi toh beliau tetap bisa tersenyum.

Terimakasih pak’ untuk senyumnya.

Kulihat diruang jendela kereta itu...

Banyak skesta Allah yang membuatku berfikir...

Dan belajar tersenyum tulus kali ini,

Aku banyak belajar saat itu...

Hingga saat ini kuarasakan, aku lebih rileks...lebih tenang...lebih enjoy...

Aku akan tetap menjadi nia yang selalu tersenyum.

Monday, July 16, 2007

Disini...taman baca kita :)

---tidak ada kata-kata--- :P

Saturday, July 07, 2007

Realita Kak Seto dan Kak Nia

Siapa yang nggak kenal kak Seto? Kalau inget kak Seto pasti inget si Komo yang pernah bikin macet khan?. Sekarang Komonya nggak ada ya, tapi koq tetep macet? Wallahualam.

Kak Seto, salah satu tokoh yang kukagumi, sang pecinta dunia anak-anak, dunia pendidikan juga. Yang saya tau juga beliau adalah penggagas Komunitas Home Schooling Berkemas (berbasis keluarga dan masyarakat). Sekarang lagi trend banget tuh. Tapi yang mau kubahas sekarang bukan masalah itu.


Hmmm...Coba kita eja lagi deh namanya...

’K-a-k S-e-t-o’. ada yang unik gak? Bukan masalah ejaan namanya sich.

Ayo...kliatan gak uniknya?

Gini nih...coba kita liat, kata ’KAK’nya itu loh...

Maksudnya, Kak Seto kan udah bapak-bapak, anaknya aja udah banyak. Masih aja dipanggil ’Kak’ serasa awet muda khan? Hehe... Bahkan katanya neh, ibu mertuanya pun manggil beliau ’Kak Seto’. Unik khan?


Lagi pengen nulis ini, maksudnya.., banyak yang kini kenal aku dengan panggilan kak’nia, awalnya seh karena adik2 kelas yang manggilnya Kak’Nia, tapi temen2 seangkatan yang baru kenal jadi pada manggilnya kania, kirain namanya kania gitu...

Gak lucu khan? Gak penting juga ya? Biarin! :P


So...setelah kupikir2 ada letak keunikan dari sebuah panggilan. Panggilan yang akrab membuat hubungan menjadi lebih harmonis (menurutku sich gitu). Apalagi kalau kita menjadi tokoh atau Public Figur. Lebih enak membawa alur bersama merekanya.


Pasti kenal juga khan dengan ustadz kita yang kondang ini, kita sering memanggilnya ’Aa. Liat deh keunikannya. Panggilan ’Aa Gym itu seakan kita udah deket ama beliau khan, tak ada jarak diantara kita (ta’ elah..).

Nah...itu juga mungkin yang menjadi kedekatan kak Seto dengan anak-anak, atau juga mungkin antara Kak Nia dengan lainnya. Bahkan kini, ada lagi panggilan ’Neng nia’...sekarang bikin hidup lebih hidup (apa coba!), meskipun itu tenarnya didunia bisnis dan dunia maya aja. Soalnya mereka manggilnya gitu. Tapi...gimana juga panggilan ka’nia itu-lah yang aku bilang paling unik. Serasa tua yah? Nggak ahh...Liat beberapa tahun kedepan, serasa muda dech! :P


Upss...tapi kayaknya gak semuanya akan memanggilku ka’nia. Soalnya sekarang ada bocah kecil 2 tahun yang selalu manggil aku..’ateuh iyya’ (bc: tante nia).

Dek Shifa...manggilnya Kak nia ya?”

Ateuh iiyyyyaaaa…!!!!!!” (Gak mau katanya!)

Yah...gak bakalan jadi panggilan abadi dech, kayak kak Seto gitu. Atau panggilan akrab lah dengan Neng Nia layaknya ’Aa Gym. :P

Apapun panggilannya...minumnya banyakin azza! (sehat aja banyak minum).




--gak penting yah tulisannya!--

Tuesday, June 19, 2007

Sang Hafiz...Ry

Ry...tadi waktu ngenet dikampus, terus ngobrol (chat) sama temenku yang juga masih satu kampus, tapi kita beda jurusan Ry...knalnya juga lewat dunia maya gini. Jadi nggak pernah tau gimana orangnya. Beliau udah lulus. Nah...pas dikampus ini nih...aku tebak-tebak, aku punya feeling, kayaknya orang yang sedang chat ama aku itu ada didepanku deh. Wuahhh...ternyata bener Ry. Dia sih nggak tau...tapi aku tau, Aku pura-pura aja nggak tau..hehe.

Aku takut Ry...enggak tau kenapa ya? Pokoknya takut kalo dia juga tau aku dibelakangnya. Dia bukan orang jahil atau orang yang sekedar iseng sih. Aku tahu dari obrolannya. Dia juga jebolan fakultas Dirosah Islamiyah. Ustaz gitu lah aku manggilnya. Setidaknya dia paham gimana adab bergaul dalam islam. Pun kalau bertemu mungkin tidak apa-apa, atau masih sama-sama bisa Ja-im (jaga iman), dan masih dalam batas aturan islam. Tapi aku nggak mau...sapa tau aja obrolan maya mah bener, tapi kalo udah ngobrol di dunia nyata gimana...wuahhh terus terang aku masih pobi dengan orang asing. Maaf, bukan berburuk sangka tapi sekedar menjaga. Dan terus terang juga aku paling nggak bisa berhadapan dengan yang namanya laki-laki. Aku suka gerogian, aku suka malu...terserah mo bilang apa. Begitulah kenyataannya.

’Tapi...kalo aku negur, terus bisa jalin silaturahim kan pasti lebih asik tuh?’ Wuahhh..mulai deh Syetan-syetan masuk merayap dalam dialog batinku saat itu.

’iya ya? Khan Cuma sekedar sapaan. Lagian mungkin memang ditakdirkan Allah bertemu disini.’ Hatiku sudah mulai terbawa.

Ada suara lain rupanya berbisik didalam batin ku:

’Ingat neng...gimana pun, dalam kondisi apapun, kamu membawa sebuah nama, kamu mewakili sebuah kaum, kamu seorang muslimah, dan juga ada malaikat disampingmu siap mencatat loh!...hayooo...neng ini, jam segini, detik ini ngapain hayooo, kalau Cuma mau bertegur sapa tinggalkan saja.’

Akhirnya...setelah dialog reda...

Aku memang nggak berani...lagian juga bukan aku namanya kalau bisa berani melakukan itu!

Dan sekian lama tidak bertemu, baru tahu kabarnya lagi bahwa beliau memang beneran orang baik-baik. Dan berita yang bikin aku takjub lagi neh...ternyata dia seorang hafiz Qur’an, Subhanallah...

Jadi nyesel neh? Hehe...ya nggak lah, malah aku senang, mana tau aja...kalau waktu itu aku menegurnya atau menyapanya...langsung hilang semua hapalannya saat ngeliat aku. Kan bisa bahaya...dosa besar banget aku!! Hehe...

Kalaupun bisa bertemu lagi...itulah rencana Allah nanti.