Pages

RSS

Tuesday, February 27, 2007

Mengejar paket dari Egypt

Ini hanyalah sekedar catatan harian belaka, bahkan mungkin tidak terlalu berarti untuk dibaca, tapi ini jadi pengalaman unik buat aku dan temen aku (Nin)… Jujur, aku sebenernya agak sungkan mengutarakannya disini, tapi karena ada yang maksa, dan banyak yang penasaran, hehe…jadi begini ceritanya…

Dua hari yang lalu aku mendapat telfon dari seseorang di Medan, dia memperkenalkan diri kalau dia adalah kakak kelasnya adik aku yang sedang study di Egypt. Dia bilang kalau ada temennya yang akan pulang hari sabtu (namanya Ali), dan ada satu paket titipan untuk aku dari adikku.

Kenapa adikku tidak menghubungi aku sendiri? Karena nomor yang dia pakai di Egypt, sulit untuk komunikasi dengan nomor simpati yang aku pakai. Jadinya kakak kelas adik aku itu sebagai perantaranya.

Dengan modal nekad kami (aku dan Nin) berangkat jam 11.30 siang, karena beritanya...Ali landing di Soekarno Hatta jam 12 siang. Terus terang kami masih meraba-raba rute kesana, jadinya kami tiba jam 13.00, dan menurut informasi yang kami cek lagi, KUWAIT AIRLINES (pesawat yang ditumpangi Ali) baru akan tiba jam 13.10, Alhamdulillah…jadinya kami tidak telat.

Setelah sekian lama menunggu…lamaaaa sekali! Hampir 1,5 jam!!! tidak muncul juga pria bernama Ali Bata itu. Kami cukup BT dibuat lama-lama menunggu. Aku coba hubungi orang yang di Medan itu, katanya… “mungkin lagi cek pasport, memang agak lama ditunggu sebentar lagi yah…atau nanti minta tolong lewat informasi”.

Mmm…rasanya aku dan nin tidak bisa lama lagi menunggu karena ada janji. Aku memutuskan untuk pulang… Toh kalau Ali juga mencari-cari aku dia akan menghubungi aku untuk mengantarkan titipan itu.

Dalam perjalanan, bensin di motor sekarat, lalu kami cari pom bensin terdekat.

Selagi isi bensin, aku mencari-cari…merogoh-rogoh, meraba-raba. Baru sadar…Masya Allah…!!! dompetku tidak terbawa, dan tidak ada uang satu rupiah pun!!! Bayangkan (hmmm…bayangin dulu!) untung Nin bawa dompet, jadinya aku pinjam uang dia.

Dengan terburu-buru menuju jalan pulang, sempet agak nyasar juga rutenya…lalu di tengah perjalanan, ada razia polisi. Waduh!!! Terus terang aku belum punya SIM…jadinya KENNA DECH!!!, ada seh…SIMnya Nin, tapi kan aku yang bawa. Kata bapak2 lain yang kena razia, bayar 20 ribu aja.

Mmm…aku takuuuut!!! Sama sekali gak berani ngasihnya. Lalu aku disuruh mengikuti pak polisi ngurus surat tilang, bukannya ikut pak polisi kita malah senyum2 diam di tempat “yaaah..pak! nggak apa2 dech pak, sekarang yang bawa yang punya SIM” bujuk kita sama pak polisi. Pak polisinya diam saja, menanti sesuatu kah??? (maaf pak)

Untung ada polisi yang baik hati. Membebaskan kami tanpa syarat “ya udah…cepetan! Jangan sampai ketauan bapak itu…cepat sana! Jangan diulangi!!!” katanya tegas, dan dengan sigap kami langsung berangkat. Hehe..maachie ya pak! Alhamdulillah, oleh Allah aku masih dilindungi dari praktek suap-suapan ama pak polisi…

Esoknya baru dapet kabar dari adikku itu… “afwan kak, salah perhitungan, ternyata temen ana sampai Jakarta jam 08.00, dia langsung ngurus keberangkatan ke Medan, mungkin sekarang paketnya di Medan, bulan Maret dia ke Jakarta, nanti kakak temui dia aja lagi yah”…

DUUUHHH CAPEK DEYH!...terburu-buru sampai nggak bawa dompet!!! Kesasar..,! ketangkep polisi…! Mmm, adikku 's' kmu boleh buat cerita dech "Kakakku chayank, kakakku malang" :)

0 comments: